Misteri kerohanian hidup seseorang dapat ditelusuri lewat
riwayat hidup maupun pengalaman disentuh oleh Allah. Allah hadir dan ada dalam
hidup seseorang bila orang tersebut memaknai hidupnya dengan rela dan cinta serta
mampu mengolah hidup jasmani dan rohaninya secara baik dan bijaksana. Keluarga,
sekolah maupun masyarakat merupakan suatu wadah yang sangat menentukan hidup
dan perkembangan seseorang agar menjadi dewasa dan mandiri. Mengapa demikian
sebab dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat seseorang mulai dibentuk untuk
menyelami setiap pengalaman hidup di dunia ini dan sekaligus menjadikannya
penuh bermakna.
Kami sangat bersyukur ketika anak kami Agnes terpanggil menjadi Misdinar untuk melayani Tuhan. Kami terharu dan sangat menghargai tekad anak kami yang dengan ikhlas mengurbankan waktu luangnya untuk mengikuti latihan Misdinar tiap hari sabtu sore dan bertugas sebagai Midinar sesuai dengan jadwal. Padahal waktu luang sehari-harinya saja sangat terbatas, setiap pagi pukul 05.10 dia sudah harus berangkat ke sekolah Santa Ursula Jakarta Pusat, pulang sampai rumah sudah menjelang sore. Berarti sedikit sekali Agnes punya waktu luang untuk istirahat, sisa waktu selebihnya harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk belajar.
Kami
merasa bangga, Agnes bisa melayani Yesus dan Agnes merasa sangat dekat dengan
Yesus saat dia melayaniNya. Agnes merasa senang dan gembira saat melayani dan
membantu Pastur dalam memperlancar perayaan Ekaristi. Dan kamipun memberi
motivasi dan dukungan penuh buat Agnes dalam menunaikan tugasnya sebagai
Misdinar. Setiap sabtu sore kami mengantar Agnes ke gereja untuk latihan
Misdinar, setelah itu kami belanja mingguan dahulu di Giant, baru jam 5 sore
kami kembali ke gereja untuk mengikuti Misa Sabtu sore.
Suatu
saat, hari sabtu sore tanggal 6 Juni 2015, tepat pukul 5 sore kami kembali
menuju ke gereja untuk mengikuti misa sore. Sampai di gereja Agnes dan seorang
temannya berlari-lari menjemput kami, dan memberi info bahwa dia mendapat tugas
mendadak sebagai Misdinar di hari Minggu pagi misa pertama. Agnes merasa bangga
dan bahagia sekali mendapat kesempatan tugas sebagai Misidinar di Hari Raya
Tubuh Dan Darah Kristus.
Mungkin
karena senangnya, Agnes lupa membawa pulang tas yang berisi buku dan HP baru
yang harganya cukup mahal. Agnes baru menyadarinya bahwa tasnya tertinggal di
gereja, hari minggu pagi saat kami mau berangkat ke gereja. Langsung Agnes
merasa panik dan takut dimarahi, karena di dalam tasnya ada HP mahal yang
barusan kami belikan beberapa hari yang lalu. Kami berusaha menenangkannya,
kami yakinkan bahwa tasnya pasti tidak hilang, pasti ada petugas gereja yang
telah menyelamatkannya. Apalagi Agnes sudah dengan ikhlas berniat untuk
melayani Tuhan, pastilah Tuhan juga berkenan menyelamatkan tas Agnes. Benar
saja, ketika saya dan Agnes pagi pagi benar ke gereja, dan menanyakan ke
petugas, apakah semalam menemukan tas Agnes yang tertinggal di gereja ? Bapak
petugas tersebut langsung mengiyakan dan mengambilkan tas Agnes dari dalam
gereja. Langsung kami merasa lega, apalagi barang yang ada di dalam tas sama
sekali tidak ada yang hilang. Ternyata benar, bila kita berniat baik dan mulia,
apalagi berniat untuk melayaniNya, tentu Tuhan akan membukakan jalan buat kita,
dan pertolonganNya tidak pernah terlambat, tepat pada waktuNya.
Puji
syukur dan terimakasih pada Tuhan Yesus, banyak terimakasih juga kepada Bapak
Petugas gereja yang telah berkenan menyelamatkan tas Agnes.
0 Response to "BERSYUKUR ANAK KAMI MENJADI MISDINAR"
Posting Komentar