Kami menerima artikel syukur anda untuk ditayangkan di media syukur ini... kirim by email ke herywewe@gmail.com

BERPACU DALAM WAKTU


Saya punya impian untuk menjadikan "Bersyukur" ini semacam virus yang akan menjangkiti setiap pribadi. Saya berangkat mulai dari diri sendiri... Kini saya kembali bersyukur karena virus ini rupanya sudah mulai menjalar keluar. Hari ini saya posting rasa syukur dari seseorang yang mulai terjangkit virus ini. Beliau menulis rasa syukurnya di dinding jejaring sosialnya.

Tidak ada salahnya rasa syukur tersebut saya tempatkan disini agar semakin menjangkiti orang lain yang lebih banyak lagi. Media ini menerima tulisan syukur dari siapa pun tidak memandang gender, suku dan agama.


Rasa syukur dari sahabat kami adalah sebagai berikut .... Final Closing yang bersamaan dengan Kamis Putih, membuatku harus pandai pandai mengatur waktu dan menyusun strategi agar semua pekerjaan bisa selesai tepat waktu agar aku bisa mengikuti Misa Kamis Putih. Hari Rabu dan Kamis merupakan saat saat yang sangat menegangkan karena aku harus kerja all out berpacu dalam waktu. Untuk menguatkan iman, aku memakai kalung Rosario pada hari Rabu dan Kamis. Sempat panik, ketika Rabu siang, belum satupun data yang dibutuhkan di summit oleh pihak terkait. Aku berusaha tetap tenang, satu persatu pihak aku kontak via telepon, dan Puji Tuhan menjelang malam sekitar pukul 18.30 semua data support yang dibutuhkan sudah diperoleh semua. Segeralah aku bekerja keras sampai malam. Dilanjutkan hari Kamis, sambil menunggu proses Shipment Costs dari Logistic. Aku yakin bahwa Tuhan selalu besertaku, Tuhan selalu mendampingi dan menolongku. Akhirnya pukul 16.00 semua pekerjaan telah kelar, sesuai target. Tinggal memberi arahan pada rekan kerja untuk melanjutkan finalisasi Taro Calculation. Aku bersembah sujud dan bersyukur padaNya.


Namun masalah kembali muncul, saat itu mendung gelap dan hujan deras. Supir yang sudah aku pesan harus sudah sampai kantor pukul 16.00 , eeee ternyata baru sampai kantor pukul 18.10. Sekitar pukul 16.30 supir masih bisa dikontak via HP dan dia bilang baru terjebak macet di jalan tol. Rencana ikut misa pukul 17.00 di Gereja Cijantung gagal total, aku mulai resah, gelisah dan panik karena setelah itu HP supir mati dan tidak bisa dikontak lagi. 

Saat itu saya khawatir sekali, jangan jangan supirku kecelakaan. Sempat saya telepon ke Polsek Pasar Rebo, menanyakan apakah telah terjadi kecelakaan, ternyata tidak ada, yang ada hanya kemacetaan parah. Ya, rupanya Tuhan tengah menguji iman dan kesabaranku. Syukurlah pukul 18.10 supir sampai kantor dengan selamat dan kami bergegas balik ke rumah. Akhirnya aku ikut misa Kamis Putih jam 21.00 di Gereja Santo Albertus Harapan Indah. Terimakasih Tuhan, terimakasih sahabat, terimakasih bapak supir yang telah berkenan mengantar dan menungguiku selama mengikuti misa.

Yuk Bersyukur dari bapak Hendronoto

Demikian secuil syukur dari sahabat semoga bermanfaat !


Related Posts:

0 Response to "BERPACU DALAM WAKTU"

Posting Komentar