Kami menerima artikel syukur anda untuk ditayangkan di media syukur ini... kirim by email ke herywewe@gmail.com

MENANG MELAWAN GODAAN


Aku terseok dalam sebuah kondisi yang memungkinkan aku mendapatkan untung besar namun harus dengan berbohong. Iblis begitu keras berbisik di telingaku agar aku menuruti kemauannya.

Sementara suara hatiku menolak... namun pertahananku runtuh juga, dan aku pun melangkah menuju keberuntungan itu.


Di tengah perjalanan suara hatiku kembali berontak menyadarkanku. Akhirnya aku balik arah dengan suka cita. Aku menang ... dan kembali ke jalan Tuhan. Terima kasih Bapa, terjadilah seturut dengan kehendakMU.

Related Posts:

Akhirnya Tiket Keretaku Ketemu Juga


Karena ada acara pernikahan kerabat di Jakarta maka keluarga besar yang ada di Jogja pun berbondong ke Jakarta. Biasanya kami membawa mobil sendiri dari Jogja namun kali ini karena membawa kakek nenek yang sudah uzur maka diputuskan naik kereta api saja.

Singkat cerita... acara sudah usai dan kami pun harus kembali ke Jogja. Semua barang di hotel sudah dipacking dan agar tidak terlambat maka direncanakan kami akan berangkat lebih awal.

foto hanya untuk ilustrasi sumber railpictures.net ( Bagus Widayanto )

Namun rupanya ... tiket satu bendel beserta KTP hilang. kami pun berusaha menyisir dari segala kemungkinan namun nihil ! Mau beli tiket lagi juga tidak bisa karena KTP juga ikut raib. Namun beruntung ada teman yang mengingatkanku untuk berdoa minta bantuan Tuhan melalui Santo Antonius. Dan luar biasa selang beberapa saat segepok tiket itu diketemukan.

Terima kasih Tuhan... keluarga besar pun dapat pulang dengan kereta api sesuai rencana ! Buat Haryo dan Putri Selamat Menempuh Hidup Baru ...


Related Posts:

PELAJARAN BERHARGA


Anakku Felicia, siang itu sempat stress dan bingung. Waktu ke perpustakaan, dia lupa kunci motornya belum diambil masih nempel di motornya, pulang dari perpustakaan, dia cek kemotornya kunci tidak ada, padahal stnk dan kunci kost juga ada di situ. Dia lapor ke satpam, tapi satpam bilang tidak ambil kunci motor. 

Dia lapor ke ortu, akhirnya kami kebingungan juga, dan harus minta tolong ke sana ke mari. Saya sms ke dia, kamu tenang berdoa, karena pertolongan Tuhan akan datang tepat pada waktuNya. Saya kontak seorang sahabart di Yogja, ternyata dia pernah mengalami hal serupa. Logikanya kalau dicuri orang pasti sekalain dengan motornya, sedangkan ini yang hilang cuma kunci motornya, pasti kunci diamankan oleh satpam. 


Benar saja, setelah melihat anak saya kebingungan dan mulai menangis, akhirnya pak satpam kasihan juga dan menyerahkan kembali kunci beserta stnk ke anak saya, dan memperingati anak saya agar lain kali berhati-hati lebih teliti dan tidak lupa menyimpan kunci motor sebelum meninggalkan motornya. 

Terimakasih Pak Satpam yang telah memberi pelajaran berharga buat anakku. Tuhan tengah menguji iman anakku, terimakasih Tuhan, pertolonganMu selalu datang tepat pada waktuNya.


Kiriman :Hendronoto - Bulevar Hijau

Related Posts:

ISTRIKU MAHKOTA HIDUPKU


Tanggal 1 Mei 2015 adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-21. Dalam keluarga yang bahagia, ulang tahun sebuah pernikahan adalah yang ditunggu-tunggu. Termasuk aku yang sangat menunggu hari bersejarah ini. Menurutku, keromantisan biduk rumah tangga tak lepas dari pentingnya mengingat ulang tahun pernikahan karena menikah adalah momen penting dimana aku memasuki babak baru dalam kehidupan berumah tangga.


Apa yang bisa kurefleksikan dari 21 tahun usia pernikahan ini? Ungkapan “Syukur”. Itu mungkin ungkapan yang paling pas untuk refleksi ini. Banyak kejadian lucu, menyedihkan, menggembirakan, mengharukan atau bahkan menjengkelkan yang kami alami yang membuat pernikahan kami terasa hidup, segar dan tidak menjemukan. Terima kasih Tuhan telah memberiku 21 tahun kehidupan pernikahan yang luar biasa ini. Pernikahan dengan istriku ini buatku adalah karunia terbesar dari Tuhan untuk hidupku.


Aku dan istriku mempunyai latar belakang dan sifat yang jauh berbeda dan saling bertolak belakang. Aku lulusan STIE YKPN sedangkan dia dari Tehnik Kimia Universitas Gajah Mada, kalau saya pendiam tidak pandai bicara, dia cerewet, banyak bicara dan tegas. Namun perbedaanlah yang membuat kami bisa saling menyeimbangkan, saling melengkapi, dan saling menyempurnakan. Mempersatukan perbedaan dalam sebuah kebersamaan tidaklah mudah. Kebersamaan dalam perbedaan dapat dipersatukan dengan kasih Allah yang nyata. Cinta memang indah, tapi keindahannya tidak tampil kecuali untukmu yang sabar dan setia. Kesabaran menyampaikanmu kepada masa yang damai bersama jiwa kecintaanmu, melampaui perbedaan dan kesulitan di antaramu.

Sebagai suami aku terus bersyukur atas anugerah Tuhan. Ia memberikan aku istri yang baik. Dia jujur dan selalu setia menjaga kehormatan rumah tangga. Aku bersyukur dengan menjaga dan menerima apa adanya dia dengan segala kelebihan dan kekurangannya serta selalu berusaha setia.

Sebagaimana Kitab Amsal menyatakan “Istri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya” (Pasal 12:4) dan “Istri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata” (Pasal 31:10).

Aku bersyukur karena istriku sungguh telah menjadi mahkota bagi hidupku. 

Aku merasa bangga dan patut bersyukur kepada Tuhan, karena harus diakui sangat jarang sekali laki-laki yang berani berpacaran dengan perempuan yang saat itu berbeda sekali statusnya, seperti langit dengan bumi. Saat berpacaran, aku staff biasa, pemuda yang sangat pendiam, tidak pandai bicara apalagi merayu perempuan, tidak punya mobil. Sedangkan dia saat itu sudah dalam posisi sebagai Manager di suatu perusahaan, dan sudah mendapatkan mobil. Tapi aku tetap percaya diri, tetap percaya Tuhan selalu besertaku dan selalu menolongku, tiada yang mustahil bagiNya. Dan benar, aku berhasil membuatnya jatuh cinta, walau setiap kali apel hanya dengan berjalan kaki. Sebuah pengalaman luar biasa !

Kami bersyukur atas segala pengalaman selama perjalanan perkawinan kami: atas segala suka dan duka; atas kebahagiaan dan penderitaan; atas untung dan malang; terlebih atas rahmat kesetiaan yang telah memungkinkan kami berdua berpegang teguh pada ikrar perkawinan kami: berpadu dalam cinta.

Terima kasih Tuhan, Amien.

Kiriman dari Hendronoto-Bulevar Hijau


Related Posts: